Cara memilih bakalan piyik perkutut yang baik
Cara ini sudah saya terapkan bertahun tahun sejak mulai berkecimpung dihobby perkutut bangkok. Cara ini saya dapatkan dan pelajari dari para senior saya beberapa tahun yang lalu.
Cara memilih perkutut yang baik
Pertama-tama anda harus bisa menentukan jenis kelamin perkutut yang ingin anda beli. Cara ini relatif sangat sulit jika anda belum berpengalaman jika yang ingin anda beli adalah piyik perkutut. Lain halnya jika yang anda beli adalah perkutut dewasa karena ciri-ciri yang menunjukan jenis kelaminnya sudah tampak sekali.
Ciri umum fisik jantan dan betina
1. Secara umum perkutut jantan memiliki bola mata yang melotot dan kepala yang lebih besar dibandingkan betina.
2. Capit udang (supit udang) perkutut jantan umumnya lebih rapat dan tebal dibandingkan betina (namun tidak 100% pasti begitu). Capit udang bisa anda raba pada perut perkutut dan posisinya berada pada antara tulang dada dan dubur perkutut. Rasanya seperti 2 buah tulang yang berpangkal dibagian pinggir badannya dan keduanya berujung ketengah-tengah.
3. Suara perkutut jantan lebih lantang dan lebih ngebas pada umumnya. Tapi seringkali ditemukan perkutut betinayang bersuara ngebas. Perkutut jantan juga lebih aktiv manggung jika sudah dewasa.
4. Wajah perkutut jantan jika telah dewasa lebih terlihat terang dibandingkan betina. Namun hal ini tidak terlihat pada perkutut piyik yang masih berbulu coklat.
5. Jari kaki perkutut jantan tampak lebih panjang dan kokoh
6. Tubuh perkutut jantan lebih besar, panjang dan atletis sedangkan yang betina terlihat sedikit bulat dan kecil.
Dari ke 6 ciri umum tersebut kadang kali masih terjadi kesalahan identifikasi jika yang di perkirakan jenis kelaminnya adalah perkutut yang masih piyik.
Hal ini adalah wajar terjadi karena beberapa peternak yang sudah berkecimpung didunia breeding perkutut selama belasan tahun sekalipun mengakui masih sering terjadi kesalahan seperti ini
Hal ini terjadi karena tidak semua ciri umum tersebut dimiliki oleh seekor perkutut. Misalkan dulu saya pernah beli seekor piyik perkutut bercapit udang tipis dan renggang, memiliki mata besar dan melotot, bersuara besar nan ngebas dan bertubuh agak panjang, wajahnya juga terlihat terang Menurut perkiraan peternaknya perkutut tersebut jantan, tapi ternyata perkutut tersebut bertelur.Nah lho?
Apakah berarti capit udang lebih bisa di pegang akurasinya. Tidak juga, karena saya pernah memiliki perkutut jantan bercapit udang tipis dan renggang namun setelah dewasa dia gacor dan berhasil diternak. Dan capit udanya tetap renggang dan tipis hingga dewasa.
Berdasarkan pengalaman saya, dari 10 ekor perkutut hanya sekitar 5-7 ekor yang bisa diprediksi jenis kelaminnya dengan tingkat akurasi 100%. Sedangkan sisanya meragukan karena katakanlah memiliki separuh ciri fisik jantan dan separuh ciri fisik betina.
Lalu bagaimana cara menentukan membeli piyik perkutut jantan?
Anda bisa gunakan teori di atas,tapi jangan berharap 100% akurat. Jika anda tidak yakin, ajaklah orang yang berpengalaman atau tanyakan pendapat penjualnya. Jika dia bilang sepertinya jantan, berarti kemungkinan besar jantan. Jika ia bilang ragu2,dan anda tetap ingin membeli berarti anda harus siap untuk gambling.
Walaupun begitu, kadang terjadi kesalahan prediksi, misalkan teman anda kira jantan dan ternyata jadi betina. Jangan salahkan teman anda karena berberapa peternak yang sangat berpengalaman sekali pun masih bisa salah memprediksi.
Kalau menurut pendapat saya sih yang penting kalau beli perkutut suaranya dulu, baru di prediksi jenis kelaminnya. Soal nanti jadi jantan atau betina urusan belakangan karena lebih baik membeli perkutut betina bersuara bagus dari pada membeli perkutut jantan bersuara jelek. Mengapa ?
Anda pilih mana :
1. perkutut betina bersuara klaau..ke..te..ke..te..tek..kuuong. Bunyi sehari katakanlah cuma bisa 30 kali (perkutut betina meskipun bunyi, jarang ada yang bisa bunyi gacor seharian)
atau
2. perkutut jantan bunyinya hurr..tek..kuk. Bunyi gacor 3000 kali dari pagi sampai sore.
Sudah pasti anda pilih yang betina, karena walaupun bunyi cuma sesekali tapi suaranya enak dan bikin hati adem. Bikin penasaran yang dengar.
Dari pada anda beli perkutut jantan bersuara jelek dan bunyi 3000 kali sehari. Bayangkan jika anda harus mendengar suara jelek 3.000 kali sehari. Wah, Cuma bikin kuping capek dan hati kesel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar